Mike Tyson, Petinju Legendaris Terhebat Sepanjang Sejarah yang Penuh Kontroversial

Waktu Kecil 38 Kali Berurusan dengan Polisi, Pukul Anak Orang hingga Adu Duel  Bapaknya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Mike Tyson adalah salah satu petinju legendaris yang lahir pada tanggal 30 Juni 1966 di Brownsville, Brooklyn, New York City. Tyson dikenal sebagai petinju yang sangat kuat dengan pukulan mematikan dan teknik bertarung yang agresif.

Tyson mulai terkenal pada awal tahun 1980-an ketika ia bergabung dengan tim pelatihan legendaris Cus D'Amato. D'Amato melatih Tyson dalam teknik bertarung dan membantunya memperoleh kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk menjadi seorang petinju yang hebat. Tyson mulai menjadi juara dunia di usia yang sangat muda, dan pada tahun 1986, ia menjadi juara dunia tinju kelas berat WBC setelah mengalahkan Trevor Berbick.

Tyson terus merajai dunia tinju selama beberapa tahun ke depan, mengalahkan beberapa lawan tangguh seperti Michael Spinks, Frank Bruno, dan Larry Holmes. Namun, pada tahun 1990, Tyson mengalami kekalahan pertamanya dalam karirnya ketika ia dikalahkan oleh Buster Douglas. Kekalahan ini sangat mengguncang Tyson, dan ia mengalami beberapa masalah di luar ring, termasuk masalah hukum dan kecanduan narkoba.

Meskipun begitu, Tyson masih berhasil kembali ke arena tinju dan memenangkan beberapa pertandingan penting lainnya, termasuk melawan Evander Holyfield pada tahun 1996. Namun, Tyson kembali ke masalah hukum pada tahun 1997 ketika ia menggigit telinga Holyfield selama pertandingan ulang mereka.

Setelah kejadian itu, Tyson mengalami penurunan dalam karirnya dan menghadapi beberapa masalah hukum lainnya. Pada tahun 2005, ia pensiun dari dunia tinju setelah kalah dari Kevin McBride.

 

Namun, Tyson tidak kehilangan popularitasnya. Ia menjadi terkenal dalam dunia hiburan dan muncul dalam beberapa film dan acara televisi, serta menjadi pembicara di beberapa acara olahraga dan hiburan.

Pada tahun 2020, Tyson membuat kejutan di dunia tinju dengan kembali ke ring dan bertarung melawan Roy Jones Jr. dalam pertandingan yang sangat dinanti-nantikan. Meskipun pertandingan berakhir dengan hasil imbang, Tyson membuktikan bahwa ia masih memiliki kekuatan dan keterampilan yang luar biasa di usia yang hampir mencapai 55 tahun.

Dapat disimpulkan  Mike Tyson adalah salah satu petinju terhebat dalam sejarah tinju. Meskipun ia mengalami beberapa masalah dalam hidupnya, Tyson tetap menjadi ikon dalam dunia olahraga dan hiburan. Ia membuktikan bahwa kekuatan dan keterampilan luar biasa dapat mengalahkan segala hal, bahkan ketika ia menghadapi kesulitan dalam hidupnya.

Masa Kecil keluar Masuk Penjara

Dikutip dari biografiku.com, masa kecilnya ia habiskan dengan keluar masuk penjara anak-anak dan dikeluarkan dari sekolah. Ia kemudian ditarik keluar dari sekolah anak nakal oleh pelatih tinju terkenal, Cus D’Amato, karena ia melihat potensi dan bakat yang ada pada Michael Gerard Tyson. Dia adalah petinju profesional dan mantan juara kelas berat. Kariernya yang sangat menjanjikan terhambat oleh berbagai kasus kriminal.

Julukan Mike Tyson secara internasional adalah “Iron Mike”, merujuk pada postur tubuhnya yang kuat bagaikan besi. Beberapa media massa yang lain lebih suka menyebutnya sebagai “The Baddest Man on Earth”, yang merujuk pada perangainya yang buruk, baik di dalam maupun di luar ring tinju.

 Sedangkan pers Indonesia lebih senang menyebut Tyson sebagai “Si Leher Beton” merujuk pada lingkaran leher Tyson pada masa jayanya yang ekstra besar dari ukuran normal, dan tampak begitu kokoh. Karier Mike Tyson berawal dari tinju amatir, sebelum terjun ke tinju profesional, setelah kalah angka dalam kualifikasi tinju amatir menuju Olimpiade dari Henry Tillman.

Pertandingan Profesional Pertama

Mike Tyson bertanding secara profesional pertama kali pada tanggal 6 Maret 1985 di Albany, New York. Ia menang di ronde pertama. Ia kemudian bertinju 15 kali lagi di 1985, memenangkan semua pertandingan dengan KO, dan hampir semuanya di ronde pertama. Ia bertanding 12 kali di 1986, melejit dalam peringkat para petinju dan menarik perhatian media massa. 

Pada tanggal 22 November 1986 Tyson mendapat kesempatan pertama untuk meraih gelar, melawan Trevor Berbick untuk kelas berat versi WBC. Dua ronde kemudian, pada usia 20, Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda di dunia.

Di tahun 1987, Tyson mempertahankan gelar melawan James ‘Bonecrusher’ Smith pada tanggal 7 Maret di Las Vegas, Nevada. Ia menang angka dan menambahkan gelarnya WBA milik Smith menjadi koleksinya. ‘Tyson mania’ meledak di media massa. Ia mengalahkan Pinklon Thomas di bulan Mei dengan KO pada ronde keenam. 

Pada tanggal 1 Agustus ia merebut gelar IBF dari Tony Tucker dengan menang angka untuk menjadi “juara tinju dunia kelas berat sejati” (Catatan: “juara sejati” merujuk pada tiga gelar juara di tiga komisi tinju dunia: WBA, WBC dan IBF). Setelah itu ia hanya bertinju sekali lagi di 1987 melawan juara Olimpiade 1984 Tyrell Biggs di bulan Oktober, menang KO di ronde ketujuh.

Tyson bertanding tiga kali di 1988, melawan petinju veteran dan mantan juara kelas berat Larry Holmes pada 22 Januari dengan kemenangan TKO ronde keempat; melawan Tony Tubbs di Tokyo di bulan Maret, KO ronde kedua; dan melawan Michael Spinks yang diramalkan menjadi lawan berat Tyson, pada 27 Juni, justru tersungkur KO hanya dalam 90 detik pada ronde pertama.

Masalah Pribadi

Selain prestasinya di dunia tinju, masalah-masalah pribadi Tyson juga diekspos oleh pers. Pernikahannya dengan Robin Givens menuju pada perceraian, dalam sebuah rumah tangga yang kurang harmonis dan dibumbui berbagai kasus kekerasan dalam rumahtangga. Kelak Tyson menikah lagi dengan Dr. Monica Turner yang memberinya beberapa anak, namun keluarga inipun berantakan. Banyak pula berita mengenai dugaan bahwa kontraknya dicurangi oleh Don King dan Bill Cayton, yang akhirnya membawa kepada perpecahan di antara mereka.

Mike Tyson dan Gelar Sabuk Tinjunya

Selama 1989, Tyson hanya bertanding dua kali: melawan Frank Bruno di mana ia menang di ronde kelima dan melawan Carl Williams di bulan Juli dengan KO di ronde pertama. Pada 1990 Tyson kehilangan orientasi, kehidupan pribadinya kacau-balau, dan ia tidak berlatih dengan baik. Dalam sebuah pertarungan pada 11 Februari dengan petinju yang tidak terkenal James ‘Buster’ Douglas ia kalah dengan KO pada ronde ke-10, meskipun pada ronde ke-8 managernya memprotes wasit karena ‘hitungan yang terlalu lambat’. 

Akibatnya Tyson kehilangan sabuk juaranya yang direbut Douglas. Dua pertarungan berikutnya dalam 1990 membangkitkan rasa percaya dirinya ketika ia menang dengan KO dalam ronde pertama.

Pada 1991 Tyson bertarung dengan Donovan “Razor” Ruddock dua kali, sekali pada bulan Maret dan kemudian Juni. Kedua pertarungan ini diingat karena ucapan “penjara” Tyson kepada lawannya. Ia berkata kepada Ruddock, “Setiap orang tahu kamu bencong, dan kamu naksir saya. Saya akan menjadikan kamu pacar saya. Saya tidak tahan untuk memukuli orang cantik seperti kamu”.

Pertarungan pertama yang dimenangkan Tyson dalam ronde ke-7 mengandung kontroversi tetapi pada pertarungan kedua, yang dilakkan Tyson sambil menunggu pertarungan melawan ujuara baru Evander Holyfield, Tyson menang dengan angka.

Tyson diadili di Indiana dengan tuduhan perkosaan atas peserta pertandingan Miss Black America tahun 1991 yang bernama Desiree Washington pada 27 Januari 1992. Tyson dinyatakan bersalah melakukan perkosaan pada 10 Februari dan dipenjara selama 3 tahun. (Menurut hukum Indiana, seorang tertuduh yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan harus langsung menjalani masa hukuman di penjara segera setelah hukuman dijatuhkan).

Akibatnya, Tyson tidak bertarung lagi hingga 1995. Sebagai pertarungan pembukaan setelah ia keluar dari penjara, ia melawan Peter McNeeley pada Agustus dan mengalahkan Buster Mathis Jr. dalam tiga ronde pada Desember 1995. Pada Maret 1996 Tyson memenangkan sebuah sabuk kejuaraan ketika merebut gelar WBC dari Frank Bruno yang berat langkah dalam tiga ronde.

Mike Tyson diatas Ring

Pada September 1996 Tyson memenangkan kembali gelar WBA dalam 93 detik dari Bruce Seldon, setelah membayar Lennox Lewis $4 juta dolar AS untuk ‘menyingkir’. Tyson dikritik banyak orang karena melawan petinju-petinju yang sangat tidak bermutu. Misalnya, dikatakan bahwa “lawan-lawan” McNeeleys umumnya kalah dalam 3/4 pertarungan mereka. Mathis adalah lawan yang tidak bermutu, petinju yang pukulannya tidak keras dan kemasyhuran satu-satunya hanyalah bahwa ayahnya pun pernah menjadi petinju yang bertarung melawan Joe Frazier dan Muhammad Ali.

Seldon dicemooohkan karena kekalahannya pada ronde pertama melawan Tyson karena ia dipukul oleh sebuah pukulan yang sangat ringan. Banyak yang menuduhnya cuma ketakutan sehingga ia menyerah begitu saja. Secara resmi, pada 1995, selepas dari penjara di Indiana, Mike Tyson mengumumkan telah memeluk agama Islam yang telah dipelajarinya selama di dalam penjara. Nama Muslim Tyson adalah Malik Abdul Aziz.

Pada 9 November, 1996 ia menghadapi tantangan yang lebih berat dari Evander Holyfield, dalam pertarungan yang lebih dari 11 ronde. Holyfield menang dengan TKO dan menjadi juara dunia tiga kali. Tyson tidak bertarung lagi hingga Juni 1997 ketika terjadi pertandingan ulang yang sangat dinanti-nantikan melawan Holyfield pada 28 Juni untuk memperebutkan gelar WBA. Tyson didiskualifikasi dalam ronde ketiga, ketika ia menjadi marah karena terkena serudukan oleh Holyfield dan bertarung tanpa karet pelindung gusinya, ia menggigit sepotong dari telinga Holyfield. Ketika wasit Mills Lane memperingatkan dia, Tyson menyerang telinga lainnya Holyfield. Pada 9 Juli Tyson diskors selama setahun dari bertinju dan didenda $3 juta.

Pada Januari 1999 Tyson bertarung dengan Frans Botha, seorang petinju Afrika Selatan. Pada awalnya Botha mengendalikan pertarungan, namun Tyson mendaratkan sebuah pukulan yang telak di ronde ke-5 yang menjatuhkan Botha. Pada 5 Februari Tyson dihukum satu tahun penjara, denda $5.000, dan diperintahkan menjalani dua tahun tahanan percobaan dan melakukan 200 jam pelayanan masyarakat atas serangannya pada 31 Agustus 1998 terhadap dua orang setelah kecelakaan mobilnya.

Ia menjalani 9 bulan masa tahanan. Ketika dikeluarkan, ia bertarung dengan Orlin Norris pada Oktober. Dalam sebuah adegan bohong, Norris mengaku pergelangan kakinya terkilir pada ronde pertama dan menolak untuk melanjutkan pertarungan.

Pada tahun 2000 Tyson bertarung tiga kali. Yang pertama dilakukan di Inggris melawan Julius Francis, meskipun sejumlah penggemar merasa bahwa Tyson mestinya argumen sebelum pertarungan, apakah Tyson mestinya dibolehkan masuk ke Inggris, lebih menarik daripada KO pada ronde kedua yang dialami Francis. Ia juga bertarung dengan Lou Savarese pada Juni di Glasgow, dan menang pada ronde pertama.

Lalu pada Oktober ia menang dalam ronde ke-3 melawan Andrew Golota, yang terkenal kotor. Hasil pertandingan kemudian dianggap batal ketika Tyson gagal dalam menjalani tes penggunaan obat perangsang yang berkaitan dengan pertarungannya. Pada tahun 2001 ia cuma bertarung sekali mengalahkan Brian Nielsen di Kopenhagen dengan TKO pada ronde ke-7.

Tyson berusaha bertarung dengan Lennox Lewis pada 2002 di Nevada, tetapi komisi tinju Nevada menolak memberikannya izin bertanding karena ia menghadapi kemungkinan tuduhan serangan seksual. Pernyataan Tyson terhadap Lewis jauh lebih memuakkan daripada yang pernah dikatakannya sebelumnya “Saya ingin memakan jantungmu dan kemudian anak-anakmu juga,” teriaknya. Keributan pada sebuah konferensi pers akhirnya menghapuskan kesempatan bertarung di Nevada. Pertarungan itu akhirnya berlangsung bulan Juni di Memphis, Tennessee. Tyson kalah KO pada ronde ke-8.

Pada 22 Februari 2003, Tyson memukul seorang penantang Clifford Etienne dalam 49 detik memasuki ronde pertama, juga di Memphis. Pertemuan sebelum pertarungan dicemari oleh desas-desus bahwa Tyson tidak cukup fit untuk bertarung dan bahwa ia meninggalkan saat latihan untuk berpesta di Las Vegas dan membuat tato baru di mukanya.

Pada Agustus 2003, setelah tahun-tahun perjuangan keuangan, Tyson akhirnya bangkrut. Rekening banknya telah dikatakan berjumlah hanya sekitar 5.000 dolar. Di tengah seluruh masalah ekonominya, ia dinobatkan Majalah Ring di nomor 16 di antara seluruh pemukul terbaik sepanjang masa dalam sejarah tinju pada 2003. Pada 31 Juli 2004 Tyson menghadapi orang Inggris Danny Williams yang tak dipandang di pertandingan ‘come-back’ lainnya yang diadakan di Louisville, Kentucky.

Tyson mendominasi pembukaan 2 ronde. Ronde ke-3 lebih seri, dengan Williams yang mendapat beberapa pukulan bersih dan juga sedikit yang tak sah, untuk yang mana ia dipidanakan. Di ronde ke-4 Tyson secara mengejutkan dikalahkan. Ia sedang mencoba bertanding dengan 1 kaki karena ikat tulang kakinya robek. Williams melayangkan lebih dari 20 pukulan tak terbalas walau Tyson sepertinya tak luka oleh pukulan-pukulan itu. Sepertinya ia hanya terhuyung-huyung dan saat ia dipukul sampai jatuh, ia tak mencoba kembali bangun.

Inilah kekalahan karier ke-5 Tyson. Tyson menyobek ikat tulang di lututnya selama ronde pertama. Ia menjalani pembedahan 4 hari setelah pertandingan. Managernya Shelly Finkel menyatakan bahwa Tyson tak bisa melemparkan tangan kanan yang berarti setelah luka pada lutut.

Kariernya benar-benar habis setelah pada 11 Juni 2005 menyerah TKO ronde 7 atas Kevin McBride. Tyson memutuskan mengundurkan diri pada ronde 7, setelah mengalami frustrasi karena kesulitan menguasai Mc Bride yang dianggap lawan ringan. Sebelumnya, pada puncak frustrasinya, Tyson menanduk secara sengaja lawannya, dan berakibat nilainya dipotong 2 angka oleh wasit Joe Cortez. Setelah pertandingan ini, Tyson mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tinju.

Sempat tampil beberapa kali dalam pertandingan eksibisi empat rondean pada tahun 2006, bahkan sempat pula dilirik oleh promotor Muhammad Arsyad untuk bertanding eksibisi pada pertandingan Chris John, namun hingga kini kiprah Tyson jarang terdengar. Pada tahun 2015, ia muncul dalam film laga sebagai lawan main dari aktor Donny Yen dalam film Ip Man 3. 

 Pukul Anak Orang hingga Adu Duel dengan Bapaknya

Dikutip dari okezone.com, kisah  barbar masa kecil Mike Tyson yang hobi pukul anak orang hingga adu duel dengan bapaknya menarik untuk dibahas. Mike Tyson merupakan mantan juara tinju dunia kelas berat yang terkenal dengan kengeriannya.

Bagaimana tidak, pentinju bejuluk si Leher Beton ini memiliki postur yang tinggi dan besar. Ia juga telah memenangkan sabuk kejauraan WBA, WBC, dan IBF. Sebelum mendapatkan pengakuan dari dunia, Mike Tyson sudah terkenal jago berkelahi sejak kecil.

Begini kisah barbar masa kecil Mike Tyson yang hobi pukul anak orang hingga adu duel dengan bapaknya.

Mantan petinju asal Amerika Serikat telah memenangkan 50 pertandingan sepanjang kariernya. Kemampuannya dalam menaklukan lawan di ring tinju rupanya telah ia dapatkan sejak masih belia.

 

Melansir dari Bleacher Report, Mike Tyson telah akrab dengan dunia kekerasan sejak masih belia. Bahkan ketika usianya menginjak 13 tahun, ia telah ditangkap polisi sebanyak 38 kali atas tindakan kejahatan kecil.

Bukan hanya itu saja, Mike Tyson yang sangat pemberani itu kerap berkelahi dengan anak-anak seusianya atau bahkan orang yang lebih tua.

Baca juga: Hasil Atletik SEA Games 2023: Lalu Muhammad Zohri dkk Raih Emas ke-36 untuk Indonesia

Dalam sebuah wawancara bersama Valuetainment TV dikutip dari Sports Brief, Mike Tyson yang hobi berkelahi ini pernah melawan seroang anak yang kemudian mengadu pada ayahnya.

Ayah dari anak tersebut pun mendatangi Mike Tyson dan mengajaknya berduel.

“Saya pasti menjalani tiga atau empat laga [jalanan] sehari. Sejak usia sembilan tahun… Berat saya 200lbs pada usia 12 tahun. Saya melawan anak itu, lalu melawan ayah mereka. Mereka menangis, pulang, dan menemui ayah mereka. Lalu aku akan melawan ayah.” ucap Mike Tyson dikutip dari Sportsbrief, Jumat (30/12/2022).

Hidup Mike Tyson kemudian berubah setelah bertemu Cus D’Amanto yang menjadi pelatih sekaligus wali hukumnya. Cus D’Amanto memperkenalkan Tyson kepada dunia tinju.

Benar saja, bakat Mike Tyson dalam dunia tinju begitu menonjol. Ia bahkan menjadi petinju kelas berat termuda di dunia yang berhasil meraih gelar WBC 1986 setelah mengalahkan Trevor Berbick.***